HIJAMAH (Bekam, Cupping) Mukjizat Pengobatan Rasulullah SAW
PENDAHULUANBerobat adalah sunnah (kebiasaan) para Nabi dan orang-orang Shalih, termasuk pula Rasulullah Muhammad SAW, bahkan beliau memerintahkan :
“Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena Allah SWT tidak menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja yaitu penyakit tua”. (HR. Abu Daud).
“Perut adalah rumah bagi segala macam penyakit, dan penjagaan atas makanan adalah permulaan pengobatan”. (HR. Ad Dailami).
“Setiap penyakit ada obatnya, jika suatu obat tepat untuk suatu penyakit maka dengan seijin Allah penyakit itu akan sembuh“ (HR. Muslim)
Dan tatkala Nabi Ibrahim jatuh sakit beliau berkata :
“Dan apabila akau sakit Dialah (Allah SWT) yang menyembuhkan aku”. (QS. Asy-Syu’ara : 80).
Banyak ragam pengobatan & penyembuhan dengan hasil yang benar-benar nyata dan dapat dirasakan, berkat penemuan dan usaha manusia. Tapi adakah yang dapat mengalahkan pengobatan cara Nabi SAW, yang perkataannya hanyalah berdasarkan wahyu, tidak diucapkan menurut dorongan nafsu?
“dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)“. (QS. An Najm : 3-4)
Ibnul Qayyim Berkata : “Pengobatan cara Nabi tidak seperti layaknya pengobatan para ahli medis. Pengobatan cara Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti, bernuansa Illahy berasal dari wahyu dan misykat nubuwah serta kesempurnaan akal“ (Pengobatan & Penyembuhan menurut wahyu Nabi SAW hal. 60).
Pengobatan & Penyembuhan Cara Nabi SAW ada empat macam :
1. Spiritual Illahiyah, do’a dan dzikir atau dikenal dengan istilah Ruqyah Syar’iyah.
2. Materi Natural, yaitu obat alamiah bukan obat kimia sintetis, berupa resep-resep nabawy, seperti : madu, zam-zam, zaitun, habbatussauda’, talbinah, kurma, jahe, bawang putih, timun, dll.
3. Bersifat Terapi, seperti : Hijamah, al kayy, pemijatan, usapan, dll.
4. Kombinasi dari ketiganya.
PENGERTIAN HIJAMAH
Hijamah adalah metode pengobatan Rasulullah SAW dengan cara mengeluarkan toxin (racun) dari dalam tubuh melalui sayatan atau torehan tipis dipermukaan kulit setelah melalui cupping terlebih dahulu.
Al Hijamah disebut juga kop, bekam, cantuk, besungu, cupping terapi (terapi gelas), blood letting.
Hijamah ada dua macam :
1. Hijamah Jaffah (bekam kering), hijamah hanya berupa cupping (penyedotan), yang prinsip kerjanya mengeluarkan angin dari tubuh.
Bekam Kering dibagi 2 macam :
a. Bekam tarik
b. Bekam luncur
c. Bekam magnit
2. Hijamah Damawiyyah (bekam basah), hijamah dengan cara mengeluarkan darah dari kulit yang sudah dicupping (disedot) sebelumnya. Rasulullah hanya mengenal cara yag kedua dan tidak mengenal cara pertama, dan cara mengeluarkan darah ialah dengan Syarthoh (sayatan).
BEBERAPA HADITS TENTANG HIJAMAH
1. Termuat di dalam Shahih Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW; beliau bersabda: “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal: sayatan hijamah (bekam), minum madu, dan sundutan dengan api. Tetapi aku melarang ummatku melakukan sundutan” .
2. “Sesungguhnya cara pengobatan kalian ang paling ideal adalah hijamah dan menggunakan al qusthul bahri”. (Muttafaq alaihi).
3. Termuat dalam Sunan Ibnu Majah, dari Katsir Ibnu Salim, dia berkata: Aku mendengar Anas Ibnu Malik mengatakan: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Aku tidak melewati malaikat pada malam Isro’ Mi’roj, kecuali mereka mengatakan: “Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada ummatmu untuk berbekam” .
4. “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah”. (HR. Ibnu Majah & At Tirmidzi).
WAKTU UTAMA MELAKUKAN HIJAMAH
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah :
Siklus jam-an : rentang ± 3 jam sesudah makan
Siklus harian : antara jam 8.00 – 10.00 atau jam 13.00 – 15.00
Iklus mingguan : Senin, Selasa dan Kamis.
Siklus Bulanan : setiap tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah.
Tahunan : Bulan Sya’ban, untuk pengobatan preventif agar dibulan Ramadhan tubuh bugar dan dapat menyelesaikan berbagai aktifitas ibadah dengan sempurna di bulan yang penuh berkah.
Dari Abbdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan Qomariyah)”. (Shahih Sunan At Tirmidzi).
Dari Ibu Umar Radhiyallahu Anhuma, beliau berkata, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Hijamah sebelum makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari Kamis, atas nama Allah, Hindarilah hijamah pada hari Jum’at, hari Sabtu dan hari Ahad. Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di timpa bala’. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari rabu atau malam rabu”. (Shahih Sunan Ibnu Majah, Al AlBany, 2/261).
Al Khallal berkata, Aku diberitahu oleh Ismah bin Isham, dia berkata, aku diberi tahu Hambal, dia berkata: “Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah bergejolak (tidak normal), dan kapanpun waktunya”, (Ath Thibb An Nabawy, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 59).
Termuat di dalam Atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong (rentang ± 3 jam sesudah makan) merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: “Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak diakhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan”.
Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan oleh para ulama itu merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk melakukan hijamah, karena saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu datangnya sakit adalah merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena saat itulah darah sedang tidak normal.
LAKI-LAKI MEMBEKAM WANITA ATAU SEBALIKNYA
Ibnu Baththal berkata, “Pengobatan dengan hijamah terhadap wanita hanya boleh dilakukan mahramnya, atau oleh para wanita yang memang dapat melakukannya, sebab tempat yang akan diobati tidak boleh disentuh oleh lain mahram”.
Jadi, Hijamah terhadap wanita harus dilakukan oleh ahli hijamah wanita, hijamah terhadap laki-laki harus dilakukan oleh ahli hijamah laki-laki pula. Kalaulah harus dilakukan secara bersilang (karena mendesak, darurat) maka mahram harus menyertainya.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN HIJAMAH
Insya Allah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah, sesuai dengan pernyataan Nabi SAW, hijamah merupakan cara pengobatan & penyembuhan yang paling ideal. Menurut kajian medis modern hijamah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena sel-sel darah putih tidak ikut keluar dari tubuh dan hanya sel-sel darah merah yang keluar. Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik langsung, yaitu :
1. Sakit kepala 2. Masuk angin 3. Migraine 4. Lumpuh setengah badan (hemiplegia) 5. Pendarahan pada otak 6. Encok (sciatica) 7. Sakit gigi, telinga, mata, hidung 8. Varices 9. Reumatik 10. Sakit tulang punggung 11. Wasir 12. Elephantiasis (kaki gajah) 13. Haid tidak teratur 14. Tumor 15. Sakit tenggorokkan 16. Sesak napas 17. Alergi; gatal-gatal, asma, bronchitis 18. Benjol-benjol di lengan dan paha 19. Dada berdebar-debar 20. Buang air kecil tanpa terkontrol 21. Sakit liver dan limpa 22. Kanker 23. Sembelit, lambung & pencernaan 24. Bisul 25. Asam Urat 26. Kolesterol 27. Impotensi 28. Penyumbatan pembuluh darah 29. Darah tinggi 30. Pundak pegal-pegal & kaku 31. Kaki & tangan kesemutan
BEBERAPA TITIK HIJAMAH
Dari Ibnu Abbas dia berkata: “Nabi SAW berbekam pada kepalanya yang sering pusing-pusing…. (HR. Bukhari)
Termuat di dalam Ash-Shahih, bahwa “beliau berbekam pada kepalanya ketika dalam keadaan ihram, untuk menghilangkan pening yang ada di kepalanya.”
Abu Na’im menyebutkan di dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’: “Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan lima penyakit”, salah satu diantaranya adalah lepra.
Di dalam hadits lain termuat: “Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit”. Segolongan dari mereka menganggapnya baik dan mengatakan bahwa hal itu bermanfaat terhadap exophthalmos, yaitu penonjolan bola mata, kelebatan alis, dan kelebatan bulu mata, disamping bermanfaat pula terhadap kotoran kelopak mata.
Termuat di dalam Sunan Abu Daud, dari Hadits Jabir, bahwa Nabi SAW berbekam pada pinggul beliau untuk menghilangkan kelesuan.
CATATAN PENTING UNTUK DIKETAHUI BERSAMA
a. Jangan Melakukan Hijamah di Tempat :
1. Terbuka, seperti di halaman, di pinggir jalan.
2. Yang banyak debunya
3. Terlalu kuat hembusan angingnya: Jangan nyalakan kipas angin, blower AC
b. Alat-alat Hijamah harus Digunakan Untuk Satu Orang :
1. Pisau Penyayat, bisturi, surgical blade
2. Jarum (blood lancets)
3. Handglove (sarung tangan)
4. Kasa & Tisue
c. Cup (Gelas) dan Alat Hijamah Tidak Boleh di Gunakan untuk Orang lain :
1. Penyakit Kelamin : HIV, AIDS, Herpes Genitalis, Gonorhea, dll
2. Hepatitis
3. Kecanduan Narkoba
4. Herpes
5. Pernah transfusi darah.
d. Bersihkan Cup (gelas) dengan:
1. Hidrogen peroxide (H2O2) / Perhidrol 3%.
2. Rendam dengan larutan Natrium Hipochlorida (NaOCl) 5,25% dengan perbandingan : 1ml NaOCl : 10 ml H2O.
3. Air mengalir
4. Alkohol 70%
Catatan : untuk mengencerkan larutan H2O2 kadar 50% menjadi 3% adalah = 3/50 x 1000 ml = 60 ml, artinya 940 ml H2O (Aqudes/Air Suling) + 60 ml H2O2 50% = 1000 ml H2O2 kadar 3%.
e. Awas ...!!! Jangan Pergunakan :
1. Silet sebai alat penyayat, meskipun baru dan sudah direndam didalam alkohol atau diolesi alkohol, berbahaya...!!! Minimal sangat merugikan praktik hijamah secara umum.
2. Pisau biasa tanpa proses sterilisasi.
3. Tisue sebagai perbersih darah.
4. Kapas kecantikan sebagai pembersih darah.
5. Kain biasa, kaos, meskipun baru.
6. Jangan pula buang darah, kapas, kasa, tisu, jarum, bisturi dan kasa serta sampah hijamah di tempat sampah, tapi bakarlah...!
BEBERAPA RESEP-RESEP NABAWY
1. MADU LEBAH
Karena madu lebah memiliki nilai penting yang teristimewa serta manfaat yang banyak maka Allah SWT menyebutkannya di dalam Al Qur’an:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan". (An Nahl : 68-69)
Meskipun kita tahu adanya sejumlah besar dari gula biji buah (fruktosa) di dalam madu lebah tetapi ia tidak menambah prosentase gula di dalam darah orang-orang sakit gula (diabetes), tidak membahayakan mereka, justru memberikan kadar yang berimbang kepadanya. (Al Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat-Obatan, Dr. Jamaluddin Mahran, Dr. Abdul Azhim Hafna Mubasyir, hal. 285).
Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian menggunakan dua obat penyembuh, yakni madu dan Al Qur’an".
Beberapa Khasiat Madu lebah, antara lain :
1. Bakteri tidak mampu melawan madu
2. Madu sebagai anti luka
3. Madu untuk luka bakar
4. Anti Oksidan
5. Kesehatan mulut
6. Pengobatan infeksi selaput lendir akibat radiasi
7. Infeksi lambung (maag) & tukak lambung
8. Mencegah terjadinya radang usus besar (colitis)
9. Mengobati dermatitis (infeksi kulit kepala) akibat minyak & ketombe
10. dll
2. MINYAK ZAITUN
Pohon Zaitun dan apa yang dihasilkannya yakni buah & minyak zaitun disebut di dalam Al Qur’an. Sifat berkah disematkan kepadanya, bahkan minyaknya diserupakan dengan cahaya Allah SWT : “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (An Nuur : 35)
Allah SWT juga bersumpah dengannya, Dia berfirman : “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun”. (At Tiin : 1).
Rasulullah SAW berabda; “Gunakan Zaitun sebagai lauk dan minyak, karena ia merupakan pohon yang diberkahi”. (HR. Ibnu Majah).
Beberapa Khasiat Minyak Zaitun, antara lain :
1. Menormalkan kadar kolesterol.
2. Mengurangi resiko terjadinya penyumbatan (trombosis) dan penebalan (arteriosclerosis) pembuluh darah.
3. Anti Hipertensi
4. Mengurangi serangan kanker.
5. Mencegah timbulnya kanker.
6. Mengurangi bahaya terjadinya kanker payudara.
7. Melindungi tubuh dari serangan kanker colon.
8. Mengurangi peradangan sendi.
9. Membunuh kutu kepala.
10. Penawar racun
11. Menyembuhkan borok
12. dll
Referensi :
1. Al Qur’anul Karim
2. Pengobatan & Penyembuhan Menurut Wahyu Nabi SAW, Aiman bin Abdul Fattah, penerjemah : Kathur Suhardi.
3. Keajaiban Thibbun Nabawi; Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi, Aiman bin Abdul Fattah, penerjemah : Hawin Murtadlo.
4. Al Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat-Obatan, Dr. Jamaluddin Mahran, Dr. Abdul Azhim Hafna Mubasyir.
5. Metode Pengobatan Preventif Rasulullah SAW, Prof. Abdul Basith Muhammad As Sayyid.
6. 100 Kisah Pengobatan dengan Do’a, Air Zam-zam, Madu, Habbatussauda’, Majdi Fathi Sayyid.
7. Terapi Herbal Cara Islam; Manfaat tumbuhan Menurut Al Qur’an & Sunah Nabi, Dr. M.I.H Farooqi
8. Habbatussauda’ Thibbun Nabawy dalam Menangani Berbagai Penyakit & Memelihara Kesehatan Tubuh, dr. H. Hendrik, S.Ked. M.Kes
9. 300 Resep Islam; Cara Sehat Versi Ibnu Sina, Husain Bahreisy
10. BEKAM Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi SAW, DR. Muhammad Musa Alu Nashr
11. BEKAM Sunnah Nabi & Mukjizat Medis, Syihab Al Badri Yasin
12. Anatomi Hijamah titik-titik BEKAM, Kathur Suhardi, Aminah Syafa’ah
13. BEKAM Mukjizat Pengobatan Nabi SAW, DR. Aiman Al Husaini
14. Materi Pelatihan HIJAMAH, Kathur Suhardi
15. Metode Pengobotan Nabi SAW (Ath Thibbun Nabawi), Ibnu Qayyim Al Jauziyah
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.